Rumah Belajar Excellent

Raih Suksesmu di sini -

Knowledge is Power

......

......

......

......

Thursday, August 6, 2009

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan


       Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembangbiakannya.
       Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium.
       Aktivitas jaringan meristem yang terletak di ujung batang/akar menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium. Oleh karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
1. Pertumbuhan Primer
       Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang. Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap.
       Oleh karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah diferensiasi.
  1. Daerah pembelahan
    Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel baru terus-menerus dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah meristematis.
  2. Daerah pemanjangan
    Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah yang mengalami pemanjangan.
  3. Daerah diferensiasi
    Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
2. Pertumbuhan Sekunder
       Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah besar.
       Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Bila kamu perhatikan, diameter batang palem, bambu, tebu, dan kelapa hampir selalu sama dari kecil hingga dewasa. Berbeda dengan tumbuhan dikotil seperti mangga, jati, jambu, asam, cemara, dan pinus. Bila kamu menjumpainya, coba perhatikan dengan seksama!
       Aktivitas pertumbuhan kambium tidak selalu sama antara musim penghujan dengan musim kemarau. Di musim penghujan, air dan zat hara terlarut tersedia dengan melimpah sehingga pembelahan sel lebih giat. Sebaliknya di musim kemarau, ketersediaan air berkurang sehingga aktivitas pembelahan sel berkurang. Aktivitas pembelahan yang berbeda ini tampak sebagai cincin-cincin konsentris pada batang yang disebut lingkaran tahun.

       Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut.
       Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga. Beberapa jenis tumbuhan memiliki umur yang berbeda-beda untuk berkembang menjadi dewasa. Masa dewasa ditandai dengan kemampuan berkembang biak secara generatif.
       Jadi ketika suatu tumbuhan telah membentuk bunga berarti tumbuhan itu telah dewasa dan dapat bereproduksi secara generatif (menghasilkan biji). Biji merupakan calon individu yang dapat tumbuh dan berkembang jika menemukan kondisi lingkungan yang sesuai.


Sumber: bse SMP

Wednesday, August 5, 2009

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
      Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya yang terjadi pada diri kita, kalau diamati keadaan ketika bayi sangat berbeda dengan keadaan saat ini.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
      Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa.
Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel. Contohnya bayi yang baru lahir ukurannya + 45 cm dengan berat badan + 3 kg. Setelah mengalami pertumbuhan, tinggi badan dapat mencapai lebih dari 150 cm dan berat badan lebih dari 30 kg.
      Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diferensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu. Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga atau buah. Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa.
      Kalau kamu perhatikan, tinggi dan besar badanmu bisa jadi berbeda bila dibandingkan dengan teman-teman sekelasmu. Padahal usia kalian hampir sama, dengan kata lain waktu tumbuh dan berkembangnya hampir sama. Mengapa bisa demikian?
      Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karena ada perbedaan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, tinggi dan besar badan teman-teman sekelasmu bisa berbeda-beda.

      Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibedakan menjadi faktor dari dalam dan faktor dari luar tubuh. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya?
Untuk mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut ini dengan baik.

1. Faktor Dalam (Internal)
      Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan hormonal.
  1. Gen
          Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
    Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
          Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh factor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik.
    Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
  2. Hormon
          Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
    1. Hormon pada tumbuhan
            Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa di antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
      1. Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
      2. Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
      3. Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat.
      4. Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
      5. Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
    2. Hormon pada hewan
      Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
      1. Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
      2. Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
      3. Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
    3. Hormon pada manusia
            Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, yaitu suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Di kelas IX kamu akan mempelajari hormon sebagai bagian dari sistem koordinasi.
      Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut.
      1. Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
      2. Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH)
              Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan.
              Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.
      3. Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
      4. Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.


2. Faktor Luar (Eksternal)
      Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan.
      Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
  1. Makanan atau Nutrisi
          Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
    makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.
          Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan.
          Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
  2. Suhu
          Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu.       Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
  3. Cahaya
          Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D. Tahukah kamu, apakah fungsi vitamin D di dalam tubuh?
  4. Air dan Kelembapan
          Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
          Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
  5. Tanah
          Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.


Sumber: Bse 8 SMP by.Wasis dkk

Tuesday, June 9, 2009

Manfaat Bawang putih bagi kesehatan

Bapak kedokteran islam yang menjadi rujukan dunia kedokteran modern, Ibnu Sina, memaparkan hasil penelitiannya tentang bawang putih bagi kesehatan manusia dalam bukunya yang terkenal, Al-Qanun. Ilmuwan yang hidup pada tahun 980 hingga 1037 Masehi itu menyatakan bahwa Bawang putih termasuk jenis makanan yang lembut berbau menyengat, memiliki pengaruh kuat terhadap kulit, dan mengobati penyakit kulit. Jika dimasak atau digoreng dapat dapat mengobati sakit gigi. Dapat membersihkan dahak di tenggorokan, menghilangkan pusing-pusing serta menghangatkan tubuh dari kedinginan.

Tokoh ulama isalam lainnya yang juga pakar dalam ilmu kesehatan, Ibnu Qayyim Al-Jauzi menyatakan bahwa bawang putih bersifat panas dan kering, membantu metabolisme tubuh, mengobati luka akibat gigitan binatang berbisa, batuk kronis, cacingan, inflamasi dingin, sembelit, memperlancar air seni, penghangat tubuh, dan menghilangkan dahak.

Profesor Hans Ruiter, ilmuwan jerman telah melakukan beberapa percobaan dengan memasukkan minyak bawang putih pada makanan yang dikonsumsi oleh para relawan. Dari percobaan itu, dia menemukan bahwa kadar kolesterol darah relawan mengalami penurunan yang signifikan. Keadaan ini jauh berbeda dengan keadaan relawan lain yang makannya tidak diberi campuran minyak bawang putih. Keadaan ini berlangsung stabil dalam jangka waktu percobaan selama satu bulan. Dengan percobaan itu dan penelitian yang lain, Hans mengatakan, ”Bawang putih tidak hanya membersihkan darah dari unsur-unsur lemak, tetapi juga bisa membunuh sejumlah bakteri, diataranya adalah bakteri TBC dan dypteria. Sebagai antibiotik, sebenarnya bawang putih jauh lebih baik dari pada penicillin yang biasa kita pakai”.

Pada tahun 1917, wabah penyakit influenza menyebar di Inggris. Tidak tanggung-tanggung, wabah itu telah memakan ribuan korban yang akhirnya meninggal dunia. Meski terkepung ditengah masyarakat yang terserang wabah mematikan itu, ada sebuah keluarga yang tidak terjangkiti wabah tersebut. Dan ternyata keluarga tersebut mengkonsumsi bawang putih mentah setiap hari untuk menangkalnya.

Tahun 1973, wabah influenza kembali berulah. Kali ini wabah ini menyerang daratan Eropa. Dalam penelitian ditemukan kenyataan bahwa orang-orang Italia adalah yang paling sedikit terjangkiti penyakit itu, disebabkan kebiasaan mereka mengkonsumsi bawang putih.

Dari kenyataan-kenyataan tersebut, Pemerintah Rusia mengambil kebijakan pendistribusian bawang putih ratusan ton untuk dikonsumsi rakyatnya saat wabah influenza menyerang negara tersebut pada tahun 1995. apalagi pada waktu itu pemakaian bawang putih sebagai obat telah populer di klinik-klinik kesehatan Rusia, termasuk dengan cara menghirup aromanya, teknik ini kemudian kita kenal sebagai Aroma therapy.

Monday, June 8, 2009

Taksonomi dan Kandungan Bawang Putih

Bawang putih dengan nama latin Bulbus Allium Sativum, merupakan jenis umbi-umbian dari family Lily. Tanaman bawang putih mempunyai dua bagian penting, yaitu bagian daun dan umbi yang terdiri dari beberapa siung.Di Inggris bawang putih disebut garlic, sementara bangsa arab menyebutnya fuum atau tsaum.

Dalam setiap siung bawang putih mengandung Hidrat Arang, Protein, serat, lemak, Garam, Air, vitamin A, B, dan C. Disamping itu, bawang putih juga banyak mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, karoten, seng, besi dan selenium.

Umbi bawang putih mempunyai bau yang kurang sedap dan rasa yang pedas disebabkan oleh kandungan zat sulfur dan asam alisin yang terkandung didalamnya. Zat ini merupakan komponen penting dengan efek antibiotik. Sulfur dan asam alisin merupakan material cair berwarna kuning dengan bau menyengat yang kuat.

Temuan dan data Ilmiah


  • Efek antibiotik: Minyak volatil bawang putih dapat memproduksi efek bakterisida yang kuat, pada 0,5% larutan air, minyak ini dapat membunuh basil tifoid dalam waktu 5 menit. Getah bawang putih, sari bawang putih dan alisin semuanya secara kasat mata memiliki efek bakteriofastik dan bakterisida pada medium cair dapat mencegah pertumbuhan basil tubercolosis, namun efek bakteriostastik dapat direproduksi dengan kehadiran serum.
  • Efek dari protozoal dan antitricomonal, seperti yang telah dibuktikan oleh eksperimen-eksperimen dengan dengan kontak langsung atau metode penyulingan ganda, getah bawang putih dapat membunuh segala macam tricomonas. Pada tes pembuluh darah dalam 15-25 menit dan komponen volatile dapat membunuh trichomonas dalam 90-180menit. 5% filtrat bisa mencegah mobilitas trikomonas vaginalis dalam 5 menit.
  • Perbaikan pencernaan:Ingesti oral pada bawang putih dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan sekresi.
  • Efek sistem kardiovaskuler: menurut observasi klinis dari 114 hipertensi dan ateroskerosis, bawang putih dapat mengurangi tekanan darah sistolik oleh 1,1-4,4 kPa dan tekanan diastoloik oleh 0,5-2,7 kPa dan efek hipotensif ini dapat diblok oleh vaginotomi bilateral
  • Bawang putih juga dapat memproduksi efek-efek inflator, anti-tumor, hipoglisemik dan pengurangan lipid yang sangat jelas.

Bawang putih, antara fakta dan mitos

Bawang putih telah dikenal peradaban manusia sejak lama. Sebelum dipakai sebagai bumbu seperti halnya sekarang, bawang putih lebih populer sebagai bahan obat. Konon, tumbuhan jenis umbi-umbian dengan nama latin Allium Satium ini sangat dimuliakan di masa Mesir kuno.
Bawang putih disebut sebagai Tuum, yang diambil dari kata Hattum, yaitu nama besar raja Mesir (Fir’aun) yang dihormati. Tak heran jika mereka menjadikan bawang putih sebagai makan persembahan kepada tuhan-tuhan mereka. Dan karena hal itu pula, memakan bawang putih tidak boleh dengan dikunyah, melainkan harus ditelan, sebagai bentuk penghormatan.

Di Yunani, bawang putih dijadikan sebagai makanan utama para dewa. Mereka mempersembahakan bawang putih kepada dewa Haykat yang diyakini dapat mengusir roh jahat. Bahkan mereka mengadakan lomba mempersembahkan umbi terbesar bawang putih di tempat pemujaan dewa Apollo secara berkala. Pemenangnya akan diberi hadiah serta penghargaan. Orang Yunani juga menggunakan bawang putih sebagai penangkal racun.

Sementara itu, hingga kini hidup legenda Aristhopan peninggalan Romawai yang menyebutkan bahwa bawang putih bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Orang romawi biasa mengalungkan bawang putih pada leher anak-anak mereka untuk mengusir penyakit dan kesialan serta gangguan roh jahat.

Pada saat islam datang di jazirah Arabia pada abad ke-7, Allah SWT mengisahkan tentang bani Israel yang meminta bawang putih kepada Nabi Musa, untuk mereka konsumsi. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 61 yang artinya:”Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: ’Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya’.....”

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More